Generasi muda merupakan penyumbang jumlah populasi terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, pada masa yang akan datang, mereka juga akan menjadi penerus bangsa, pembuat keputusan, pemberi pengaruh, dan menjadi “wajah” masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, memahami generasi muda menjadi krusial.



Suara Anak Bangsa Indonesia (SABI) akan memaparkan profil, keinginan, aspirasi, dan kegalauan terdalam generasi muda Indonesia.



Siap untuk menyelisik isi pikiran dan hati mereka?

Mulai

Upaya kami untuk mendengar dan menyampaikan suara hati anak muda tidak berhenti pada hasil riset ini. Saat ini, kami sedang menyiapkan riset-riset lainnya yang akan kami hadirkan kepada pembaca.

Untuk memahami lebih lanjut hasil riset tim Research and Analytics KG Media dan Litbang Kompas atau jika memiliki pertanyaan terkait hasil riset ini, jangan ragu untuk menghubungi kami di sini:


Hubungi Kami

© Copyright KG Media 2022

Sumatera

Separuh dari Kegalauan Kami Masalah Ekonomi

Separuh dari kegalauan anak muda di Sumatera terkait dengan kesulitan-kesulitan pada variabel ekonomi. Adapun kesulitan yang paling besar adalah masalah finansial, persentasenya terbesar kedua secara nasional setelah Maluku dan Papua. Sementara kesulitan mendapat pekerjaan berada di urutan kedua.

Pada variabel non-ekonomi, kesulitan karier dan pekerjaan menempati puncak kegalauan anak muda di wilayah ini. Bahkan, persentasenya adalah yang terbesar dibandingkan wilayah lain. Selisihnya dengan kesulitan lain pada variabel ini pun cukup lebar. Lalu di urutan kedua, yaitu quarter life crisis serta kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi.

Pahami lebih jauh (Unduh)
Jawa

Terjepit Kesulitan Finansial, Karier, dan Pekerjaan

Kesulitan hidup yang dominan dihadapi anak muda di Jawa adalah variabel ekonomi, dengan dua isu paling besarnya yaitu finansial dan mendapat pekerjaan. Diketahui bahwa meskipun ada lebih banyak lapangan kerja dibandingkan di wilayah lain, tetapi tingkat persaingan di pulau terpadat di Indonesia ini cenderung lebih ketat.

Pada variabel non-ekonomi, kesulitan terbesarnya adalah karier dan pekerjaan, lalu disusul quarter life crisis serta kemampuan bersosialisasi, beradaptasi, dan membangun relasi. Penetrasi teknologi digital turut memengaruhi kedua masalah ini, misalnya sindrom FOMO yang terkait langsung dengan keaktifan anak muda dalam bermedia sosial.

Pahami lebih jauh (Unduh)
Bali dan Nusa Tenggara

Kesulitan Finansial dan Quarter Life Crisis Bikin Galau

Anak muda di Bali dan Nusa Tenggara lebih banyak mengalami kesulitan hidup pada variabel ekonomi dibandingkan non-ekonomi, meski perbedaan selisihnya tak signifikan. Adapun keresahan terbesar terkait ekonomi adalah masalah finansial. Di sisi lain, mereka sama sekali merasa tidak menghadapi kesulitan mengatur keuangan.

Sementara pada variabel non-ekonomi, quarter life crisis adalah keresahan utama anak muda di kedua wilayah ini. Lalu disusul kesulitan mengembangkan bisnis. Ini bisa jadi terkait perekonomian yang bertumpu pada pariwisata. Kesulitan non-ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara merupakan yang terbesar dibandingkan wilayah lain.

Pahami lebih jauh (Unduh)
Sulawesi

Cari Kerja Sungguh Tak Semudah Cari Jodoh

Berbeda dengan wilayah lain, anak muda di Sulawesi sangat mengeluhkan kesulitan mendapat pekerjaan. Masalah ini yang terbesar baik di antara masalah lain pada variabel ekonomi maupun jika dibandingkan dengan masalah dari variabel non-ekonomi. Persentasenya juga lebih besar dibandingkan wilayah lain, kecuali Maluku dan Papua.

Kesulitan ekonomi berikutnya adalah masalah finansial. Sementara empat keresahan utama anak muda Sulawesi pada variabel non-ekonomi berupa karier dan pekerjaan, quarter life crisis, kemampuan bersosialisasi dan beradaptasi, serta persoalan akademik. Sedangkan yang terkecil adalah soal percintaan dan mengembangkan bisnis.

Pahami lebih jauh (Unduh)
Kalimantan

Kesulitan Finansial Mendominasi, Tapi yang Tak Resah Juga Banyak

Kesulitan-kesulitan hidup pada variabel ekonomi menjadi isu utama yang ditemui anak muda di Kalimantan. Selisihnya cukup besar dengan variabel non-ekonomi. Namun, hal ini bukan disebabkan kesulitan variabel ekonomi jauh lebih besar ataupun kesulitan variabel non-ekonomi jauh lebih kecil dibandingkan wilayah lain.

Penyebabnya ialah cukup banyak anak muda yang tidak mengalami kesulitan apa pun dalam hidup. Persentasenya yang terbesar yaitu 12 persen, sementara hampir semua wilayah lain di bawah 10 persen. Adapun kesulitan hidup yang dominan ialah soal finansial pada variabel ekonomi, serta karier dan pekerjaan pada variabel non-ekonomi.

Pahami lebih jauh (Unduh)
Maluku dan Papua

Masalah Ekonomi Benar-benar Merepotkan

Kegalauan anak muda di Maluku dan Papua sangat didominasi oleh kesulitan-kesulitan pada variabel ekonomi. Perbedaan angkanya hampir dua kali lipat dari total kesulitan pada variabel non-ekonomi. Bahkan, persentase kesulitan ekonomi di kedua wilayah ini adalah yang terbesar di antara semua wilayah.

Sebaliknya, anak muda di kedua wilayah ini memiliki persentase ketakutan yang paling kecil pada variabel non-ekonomi dibandingkan wilayah lain. Adapun lima kesulitan hidup yang paling besar yaitu masalah finansial, mendapat pekerjaan, karier dan pekerjaan, persoalan akademik, dan tingginya biaya hidup.

Pahami lebih jauh (Unduh)

Data belum tersedia

Login untuk download

Login

Masukan data untuk download

Download